INILAH PRIDIKSI PARTAI PARTAI PERAUP SUARA DI PEMILU 2019

Uncategorized38 Dilihat

Tahun 2019 mendatang, sejumlah partai akan bertarung pada pemilihan umum serentak. Partai-partai itu akan memperebutkan kursi di DPR dan DPRD untuk para kadernya.
Namun sayang tak banyak partai politik bisa meraup suara banyak pada pemilu mendatang, karena berdasarkan hasil survei LSI Denny JA hanya beberapa partai saja yang bisa memperoleh suara banyak. Berikut partai-partai itu:

1. PDIP

Lingkaran Survei Indonesia Denny JA memprediksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal memperoleh banyak suara pada Pemilu 2019 mendatang. Sebab berdasarkan survei terbaru, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri mendapat suara paling banyak dibandingkan dengan partai lain yaitu, 24,8 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, PDIP salah satu partai yang mengusung capres-cawapres sehingga mampu meningkatnya elektabilitas parpol. “Dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf, PDIP adalah partai paling kuat asosiasinya,” katanya di Graha Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9).
Survei dilakukan sejak tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.
2. Gerindra
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) diprediksi meraup suara tinggi pada Pemilu 2019. Karena berdasarkan survei LSI Denny JA, Gerindra memperoleh suara 13,1 persen. Kedua setelah PDIP.
Survei itu dilakukan sejak tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menilai suara yang didapat oleh Gerindra lantaran partai itu mengusung capres-cawapres pada Pilpres mendatang. Menurutnya, partai politik mengusung capres sendiri justru lebih mampu meningkatnya elektabilitas. “Dalam koalisi Prabowo-Sandi Gerindra adalah partai yang kuat asosiasinya,” katanya.

3. Golkar
Berdasarkan survei LSI Denny JA, suara yang diperoleh Partai Golkar hanya 11,3 persen. Suara Golkar tersalip oleh Gerindra yang notabenenya partai muda dibanding dengan Golkar.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, penyebab dari partai Golkar meraih suara di bawah Gerindra karena internal Golkar terlibat korupsi. Selain itu, Golkar tidak mengalami coattails effect saat pencalonan presiden. Meski begitu Golkar diprediksi masih mampu meraup suara pada Pemilu 2019 mendatang.

“Warisan kasus mantan Ketua Umum Setya Novanto. Lalu ada kasus baru yang melibatkan internal Golkar juga (dugaan korupsi oleh Idrus Marham) sehingga menyebabkan elektabilitas Golkar di bawah 15 persen,” katanya.

4. PKB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi mampu mendulang banyak suara pada Pemilu 2019. Partai ini dianggap masih memiliki banyak pengikutnya.

Terbukti dari hasil survei LSI Denny JA pada 12-19 Agustus 2018, PKB memperoleh suara sebesar 6,7 persen. Survei yang dilakukan itu menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.
5. Partai Demokrat
Berdasarkan survei LSI Denny JA, Partai Demokrat memperoleh 5,2 persen suara apabila pemilu dilakukan hari itu. Dengan perolehan tersebut diprediksi jika partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini mampu meraup banyak suara.
Survei itu dilakukan sejak tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen. Sumber : Merdeka.com https://www.merdeka.com/politik/inilah-prediksi-partai-partai-peraup-banyak-suara-di-pemilu-2019/partai-demokrat.html
Survei LSI: 6 Parpol Tak Lolos ke DPR, 5 Parpol Terancam
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia ( LSI) Denny JA menunjukkan, jika pemilu diselenggarakan saat survei dilakukan, sejumlah partai tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebutkan, ada enam partai politik yang diprediksi tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.
“Saat ini elektabilitasdari keenam partai tersebut di bawah 1 persen. Bahkan, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei 2,9 persen, elektabilitas keenam partai tak cukup lolos untuk ambang batas parlemen 4 persen,” papar Adjie dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Enam parpol yang diprediksi tidak lolos itu adalah:
1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dipilih 0,6 persen responden
2. Partai Bulan Bintang (PBB) dipilih 0,2 persen responden
3. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipilih 0,2 persen responden
4. Partai Berkarya dipilih 0,1 persen responden
5. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dipilih 0,1 persen responden
6. Partai Garuda dipilih 0,1 persen responden

Sementara itu, ada lima partai yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen, yaitu:
1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipilih 3,9 persen responden
2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipilih 3,2 persen responden
3. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dipilih 2,2 persen responden
4. Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dipilih 1,7 persen responden
5. Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih 1,4 persen
Kendati demikian, kata Adjie, jika disimulasikan dengan menambah margin of error survei sebesar 2,9 persen, kelima partai yang terancam itu masih berpeluang lolos menembus ambang batas parlemen.
Di sisi lain, partai politik juga masih bisa merebut 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019.
Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi setiap partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pemilu 2019.
Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.
Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Sumber ; Kompas.com https://nasional.kompas.com/read/2018/09/12/16121461/survei-lsi-6-parpol-tak-lolos-ke-dpr-5-parpol-terancam.

Komentar