Bijak Mengelola Daerah, Menjadi Pemimpin Publik Menghadapi Pandemi Covid-19

Berita, Daerah53 Dilihat

Teguh Trinanda, SH.  Ketua / Pendiri Yayasan & Lembaga Bantuan Hukum Melayu Rantau Nusantara kepada wartawan mengatakan,” saya akan menjelaskan apa yang menjadi opini dan statement saya sebagai Ketua sekaligus Pendiri Yayasan & LBH Melayu Rantau Nusantara, Merespon upaya penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Belitung dari awal hingga kondisi terkini saat ini.
” Bersama Anggota DPD RI Bapak Ir. H. Darmansyah Husein, Kami ikut aktif membagikan wadah cuci tangan portable sebagai upaya pencegahan yang fokus di UMKM, Pasar tradisional dan Toko kelontong sebelum adanya pasien positive Covid-19.
” Banyak upaya pencegahan yang sudah dilakukan dari berbagai pihak, baik yang secara resmi oleh PEMDA maupun Masyarakat yang aktif dan perduli menghadapi situasi pandemi ini,” jelas Teguh

” Akan tetapi Kami akhirnya fokus pada bagaimana upaya pencegahan yang maksimal dari kemungkinan terjadinya tingkat penyebaran yang tidak terkontrol dan akan menimbulkan masalah yang sangat besar.
Belajar bagaimana penanganan kepulangan WNI dari China ke Indonesia, ketika Covid-19 belum mewabah. Kita semua pasti masih ingat, langkah pencegahan yang dilakukan Pemerintah Indonesia bahkan dipuji dunia yaitu MELAKUKAN KARANTINA WNI 14 HARI di Pulau Natuna hingga memastikan mereka bebas Covid-19, ketika Covid-19 sudah mewabah di Indonesia, Provinsi Bangka Belitung menjadi Provinsi yang masih aman. Hingga menjadi Provinsi paling akhir yang terpaksa harus memiliki kasus positive covid-19,” ujar Teguh

” Penyebab masuknya wabah virus Covid-19 di Bangka Belitung pada umumnya, dan di Belitung khususnya dari awal sudah sama-sama diketahui.
Yaitu selalu dibawa oleh pendatang yang baru masuk ataupun warga yang baru pulang dari riwayat perjalanan luar kota, melalui tranportasi udara dari Bandara Soekarno Hatta / Halim Perdanakusuma Jakarta, dimana DKI Jakarta adalah Epicentrum atau pusat penyebaran wabah Covid-19 terparah di Indonesia ya wajar saja jika dalam perjalanan ke Bandara atau di Bandara penumpang bisa terpapar.
Penyebab pembawa wabah virus Covid-19 sudah diketahui, Penanganan pertama pemerintah Indonesia juga sudah kita ketahui bersama.
Akan tetapi kenapa Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung tidak belajar, tidak menyiapkan dengan maksimal langkah pencegahan kemungkinan tingkat penyebaran yang tidak terkontrol,” ungkap Teguh

” Dan terjadilah seperti kasus terbaru saat ini yang akhirnya menjadi kekhawatiran kita bersama karena mereka tidak di KARANTINA hingga kemungkinan tingkat penyebaran yang tidak terkontrol.
Tanggal 30 Maret 2020, Surat usulan KARANTINA PENDATANG 14 HARI DILOKASI KHUSUS pertama kali diajukan bersama DPD KNPI Kabupaten Belitung yang ditujukan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belitung diterima langsung kepala BPBD Kabupaten Belitung.

Tanggal 17 April 2020, Surat usulan KARANTINA PENDATANG 14 HARI secara resmi kembali Kami ajukan langsung dan diterima oleh Bupati Kabupaten Belitung pada saat yang sama hadir Ketua DPRD Kabupaten Belitung.
Sebelumnya Kami juga sudah bersurat ke PEMDED AIR SAGA terkait usulan KARANTINA PENDATANG / PEMUDIK 14 HARI DILOKASI KHUSUS, Alhamdulillah usulan kami direalisasikan dan telah disiapkan tetapi hanya khusus di Desa Air Saga,” tegas Teguh

” Sangat dan amat disayangkan apa yang menjadi usulan dan apa yang sudah disampaikan tidak direalisasikan oleh PEMDA KABUPATEN BELITUNG / GUGUS TUGAS Kabupaten Belitung bahkan ketika adanya penerbangan pengecualian tanggal 16 Mei 2020, PEMDA sepertinya lengah dan tidak memiliki langkah antisipasi yang siap dan maksimal menerima pendatang yang baru masuk.
Apa karena kami bukan komunitas yang besar, yang menyumbang dana ke PEMDA sehingga apa yang menjadi usulan dan ide pemikiran kami dimentahkan begitu saja?
Gelang + Aplikasi sebagai langkah pintar dan cerdas katanya? ternyata malah banyak menimbulkan pro kontra pada pelaksanaannya, akan tetapi ide dan usulan itu tetap diwujudkan apa karena PEMDA menerima sumbangan uang dari mereka? Dan dekat dengan salah satu Pemimpin Daerah? Entahlah…
Bahkan ada pemimpin yang kemaren tidak mau merespon opini kami, Dia yang sering live di FB, Dia yang sangat bangga akan komunitas tersebut, hingga ada statement Dia bersedia mundur dari Tim Gugus Tugas dan mau menjadi relawan saja di Komunitas tersebut.

” Untuk komunitas tersebut Dia rela pasang langkah tegap tanpa harus bilang konfirmasi saja dulu ke Ketua Gugus Tugas, Bahkan ide mereka toh semua bisa diwujudkan, walau pada akhirnya tidak juga maksimal, Program live FB terus Dia gelorakan kerjasama dengan group FB tertentu walaupun sudah pasti program live FB ini ya ga maksimal sama sekali dalam menekan upaya tingkat kemungkinan penyebaran Covid-19, apa karena Dia cuma mau Heboh nya aja? Atau mungkin cuma mau curi panggung ditengah bencana? Tanpa menjalankan langkah yang benar-benar siap dan maksimal? Ya wajar saja Kami jadi bertanya-tanya ini ada apa sebenarnya.
Kepada kalian wahai Pemimpin Daerah, Pemimpin Publik di Kabupaten Belitung mohon Bijaksanalah. Karena ini Daerah punya Kita Bersama Tanggungjawab Bersama bukan punya segelintir kelompok saja,” ungkap  Teguh Trinanda, SH

Komentar