Akses

Berita, Daerah18 Dilihat

Perjalanan menuju Membalong tidak selancar dan selebar sekarang. Akses menuju kota bergelombang dan berlobang. Warga Seliu bahkan enggan ke ibukota. Bukan karena harus melintasi lautan tetapi akses jalan dari Teluk Gembira ke Tanjungpandan memprihatinkan. Kadang engkol besi tak sanggup membuat mesin mobil tua bergerak. Belum lagi stigma, orang darat, orang pulau sering terdengar begitu sampai di ibukota.

Sesekali, jika ada mutasi pegawai perasaan kecewa harus dipendam dalam-dalam. Ditempatkan di pulau atau dipelosok ‘darat’ terasa seperti orang buangan. Lagi-lagi biang masalah adalah akses. “ Tahun 1995, saya bertemu dengan seorang yang tinggal di huma jauh dari jalan besar yang sedang mengambil beras.” Kata Yuspian mengenang masa bertugas di Membalong yang kini menjadi Ketua Badan Pengelola Geopark Pulau Belitong. Beras itu rupanya dititipkan di rumah warga. Untuk pembayaran ia titipkan lagi di tempat ia mengambil beras. Ini bukan barter, ini transaksi. Mungkin caranya dianggap kampungan karena jalan kampung memang tak menguntungkan pada masa itu.

Meski tak menguntungkan, Yuspian tampaknya menampik jika kapasitas otak orang kampung tidak memadai menerima perubahan. Yuspian pun mengulas persoalan akses. Dalam menimpali lawan bicara, orang-orang di Belitung tidak bisa dianggap remeh. Di hadapan petinggi perguruan tinggi yang hadir dalam jamuan makan malam bersama Bupati Belitung dan Wakil Bupati Belitung, Kamis (3/9) malam, Yuspian mengutip ucapan Bupati Belitung bahwa sumber makanan orang di Belitung relatif sama terutama untuk kecerdasan berpikir. Kalau orang kaya makan cumi dan kepiting, orang miskin pun sama. “ Akses gizi antara orang miskin dan orang kaya itu sama ”

Yuspian lantas menganalogi akses dan kapasitas berpikir dengan kerja Central Processing Unit pada komputer. “ seperti Pentium IV tetapi informasi yang dihasilkan tak banyak ”Saya jadi teringat, dengan kejadian sore sebelumnya. Kali ini akses tidak diragukan, memori besar, jaluran komunikasi nirkabel pun sudah dipastikan lancar. Kepala Dinas Diskominfo sampai menyebut operator yang memfasiltasi teleconference di Geothere Rimba Alam, Badau adalah pejuang karena mampu menyediakan akses bagi Pak Menteri berkomunikasi.

Kedatangan Menteri ternyata mundur dari jadwal padahal akses jalan dari Tanjung Tinggi ke Badau lancar. Pukul 16:10 penandatanganan MoU dengan sejumlah Perguruan Tinggi ternama dan teleconference bersama Menteri akhirnya berjalan lancar. Tapi sebelum itu, panitia berjuang agar komunikasi. Dengan akses transportasi dan akses komunikasi dari ‘pejuang’ informasi ternyata tidak menjamin agenda lancar ditunaikan. Maklum saja, kapasitas Pak Menteri di Hotel Santika tempat berlangsung Workshop Kemitraan Multipihak untuk menumbukan ekonomi lokal menyita waktu dan tak kalah penting untuk membangun kemitraan berbagai pihak.

Dari cerita diatas, dan dengan melihat kinerja ketiga akses yakni akses gizi, akses transportasi dan akses komunikasi pada hakekatnya sama. Akses itu hanya sarana. Sama halnya dengan teknologi hakekatnya adalah alat bantu atau interface. Pada akhirnya dukungan berbagai pihak diperlukan. Kuncinya kebersamaan untuk menjalinkan kemitraan agar sampai di tujuan akhir. Kemitraan inilah yang selama ini dijadikan andalan Badan Pengelola Geopark. Tak hanya bermitra dengan Perguruan Tinggi tetapi mitra dengan komunitas dan berbagai elemen masyarakat. Agar tuah taman bumi ini bisa disyukuri.

Tidak ada yang lebih besar, tidak pula ada yang dikucilkan karena azas kemitraan adalah saling dukung. Akes dan interface itu hanyalah alat bantu. Namun ada yang tak bisa kita lupakan,” Belitong ini Rahmatan Lil Alamin. Tanam apa saja bisa tumbuh kecuali menanam mayat,” ujar Bupati Belitung Sahani Saleh. Sebagai manusia kita membutuhkan akses, akses gizi untuk mengembangkan pemikiran, akses transportasi untuk saling bertukar dan akses komunikasi untuk bertukar informasi tetapi Taman Bumi menjadikan kita tidak hanya berkutat pada hubungan horizontal dengan sesama manusia. Jangan sampai seperti rabat diatas mimbar. (Fiet)

Komentar