Belitung Timur
Beranda » Blog » Teladan 40 Tahun Pengabdian: Pak Sayono Purna Tugas dengan Jejak Kesabaran di Belitung Timur

Teladan 40 Tahun Pengabdian: Pak Sayono Purna Tugas dengan Jejak Kesabaran di Belitung Timur

Manggar, Infolintar.com – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur baru saja melepas salah satu sosok pegawainya yang paling dihormati, Sayono (60 tahun), yang resmi memasuki masa purna tugasnya pada 1 Juli 2025. Setelah empat dekade mengabdi, Pak Sayono meninggalkan jejak teladan sebagai pejabat yang rendah hati dan dikenal tak pernah menunjukkan emosi.

Acara silaturahmi dan ramah tamah menjelang purna tugasnya di Lobi Sekretariat Daerah pada Senin, 30 Juni 2025, menjadi momen haru bagi banyak pegawai. Tak sedikit yang meneteskan air mata melepas kepergian “bapak” bagi banyak kalangan pegawai Pemkab Beltim ini.

Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar, yang merupakan teman satu angkatan PNS dan pernah menjabat Camat bersama Sayono, mengungkapkan rasa kehilangannya. “Kami melamar PNS di tahun 1984 dan sama-sama diterima di tahun 1985. Sejak itu hubungan saya dengan beliau tidak pernah putus,” kenang Khairil. Ia juga menyoroti perbedaan kepribadian mereka, terutama dalam hal kesabaran Sayono. “Haji Sayono adalah seorang pria yang sangat baik dan perlu dicontoh. Betul-betul penyabar dan dewasa, tidak pernah sekalipun melihat beliau marah sampai hari ini,” tambahnya.

Senada dengan itu, Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten (Afa), juga mengakui kekagumannya terhadap Sayono sejak pertama kali mengenalnya sebagai Camat Kelapa Kampit pada 2011. “Jujur dari dulu saya sudah suka dengan beliau, pas jadi Camat. Orangnya selow dan tidak pernah emosi. Sangat baik,” ujar Afa.

Bupati Afa juga menambahkan bahwa loyalitas Sayono sebagai bawahan patut dicontoh. “Bahkan saat di ujung masa landing-nya ini, beliau masih mau menanam bunga. Yang lain malah ada yang belum, luar biasa loyalitasnya,” puji Afa. Saking ingin mempertahankan Sayono, Bupati sempat berupaya mengajukan perpanjangan masa tugasnya, namun aturan kepegawaian tidak memungkinkan.

Dua Pejabat Penting Mundur, Bupati Beltim Pastikan Proses Sesuai Mekanisme

Kiat Pak Sayono: Husnudzon Kunci Ketentraman dan Tanpa Musu

Dalam kesempatan perpisahannya, Sayono, mantan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, berbagi kiatnya selama 40 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia menekankan pentingnya “husnudzon” atau berprasangka baik terhadap diri sendiri dan sesama.

“Selama mengabdi 40 tahun itu, pertama bertugas aku memakai langsung kacamata husnudzon. Dengan kacamata ini aku melihat semua hal yang ada dengan sangat baik,” ungkap Sayono di hadapan Bupati, Wakil Bupati, pimpinan OPD, dan pegawai Sekretariat Daerah.

Menurut pria kelahiran Gantung, 12 Juli 1965 ini, berpegang pada husnudzon akan membuat tugas keseharian dan hubungan dengan sesama berjalan baik, serta menghindarkan diri dari “suudzon” yang hanya akan mengacaukan pikiran. Pola pikir inilah yang membuatnya tidak pernah memiliki musuh dan selalu terhindar dari emosi.

“Insyaallah, walaupun ada yang ingin memusuhi kalau kita selalu husnudzon tidak akan sampai muncul ke permukaan. Emosi pun jadi jauh, silakan tanya anak buah atau rekan pernahkah saya marah,” tantangnya.

Sayono juga berpesan agar ASN selalu berpegang pada syariat dan aturan yang berlaku, serta menggunakan hati dalam setiap tugas. “Kita harus awali dengan sangkaan baik bahwa kita bisa melaksanakannya. Pandai-pandai menyikapi, kepada siapa kita harus berkoordinasi dan berkomunikasi, sehingga ketika ada sesuatu yang tidak pas kita punya filternya,” jelasnya.

Meski purna tugas dari pemerintahan, Pak Sayono menegaskan akan tetap mengabdi kepada masyarakat. “Sesuai dengan rencana awal, aku harus jadi orang yang dapat memberikan kebaikan apa pun ladangnya. Pengabdian ke agama dan masyarakat harus terus berjalan,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan