Daerah Kabupaten
Beranda » Blog » Suara Dari Ujung Timur Babel

Suara Dari Ujung Timur Babel

Sejarah mencatat bahwa dahulu, tanah Belitung dan Bangka adalah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Namun, rasa ketidakadilan yang dirasakan masyarakat kala itu—baik dalam hal pemerataan pembangunan, pengelolaan sumber daya, maupun perhatian pemerintah provinsi—membuat masyarakat di dua pulau besar ini bersatu dalam semangat perjuangan untuk membentuk provinsi baru yang lebih inklusif dan adil. Maka lahirlah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai wujud harapan baru: harapan akan keadilan, keseimbangan, dan persaudaraan sejati antar wilayah.

Namun kini, setelah lebih dari dua dekade berjalan, suara kegelisahan dari tanah Belitung kembali terdengar. Suara yang mencerminkan kegundahan bahwa semangat keadilan yang menjadi fondasi berdirinya provinsi ini seolah mulai memudar. Pembangunan yang timpang, alokasi sumber daya yang tidak merata, dan pengambilan keputusan yang cenderung berpusat di Bangka telah menumbuhkan kembali luka lama yang pernah kami rasakan saat masih menjadi bagian dari Sumatera Selatan.

Dari sudut pandang akademis, good governance tidak cukup hanya dengan janji dan retorika. Ia menuntut realisasi keadilan sosial, partisipasi setara dalam pengambilan kebijakan, dan distribusi hasil pembangunan yang berimbang. Bila keadilan ini terus diabaikan, maka kepercayaan publik terhadap sistem akan terkikis secara perlahan namun pasti.

Dari sisi nilai-nilai keagamaan, Islam mengajarkan bahwa keadilan adalah pilar utama dalam menjaga persatuan umat. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
(QS. An-Nahl: 90)

Kejaksaan Negeri Beltim Gelar One Day Service, Wujud Kepedulian Sosial dan Pelayanan untuk Masyarakat

Kami, masyarakat Belitung, bukan sedang menuntut untuk diistimewakan. Kami hanya menginginkan apa yang menjadi hak kami sebagai bagian yang sah dan setara dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kami ingin didengar, dilibatkan, dan dihargai secara proporsional.

Dan jika ketimpangan ini terus dibiarkan, jika suara dari ujung timur provinsi ini terus diabaikan, maka izinkan kami menyampaikan dengan segala kerendahan hati namun ketegasan sikap: jika hari ini Babel mulai kembali beraroma Sumatera Selatan, maka kami siap untuk menempuh jalan konstitusional melalui mekanisme referendum demi masa depan yang lebih adil dan bermartabat bagi masyarakat Belitung.

Semoga ini tidak dipahami sebagai ancaman, melainkan sebagai jeritan hati yang menginginkan perubahan. Karena hanya dengan keadilan, persatuan akan tumbuh, dan keberkahan akan menyelimuti negeri ini.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan